Menghibur Diri, nggak salah ?

Jalanlain.com - Inovasi untuk Negeri. Mencari solusi terbaik dari hal yang tak biasa menjadi tujuan jalanlain.com. jalain lain yang dimaksud bukan menabrak tatanan yang sudah biasa namun mencari cara, metode, langkah dan penyelesaian yang lain dan kreatif untuk mencapai tujuan yang sama.

Bukan jalanlain.com jika tak berbagi ilmu dan menebar pengalaman dalam bingkai inovasi untuk negeri.

Sekarang jalanlain.com akan berbagi artikel yang sangat bagus untuk kita pahami maknanya tentang menghibur diri.

Menghibur Diri

Saat menerima "pukulan pertama", sebutlah diejek teman, hati merasa marah, sedih, atau pun sakit hati.

Tapi, pikiran perlahan menghibur dengan memberikan alasan yang paling bisa diterima kenapa hal itu terjadi.

"Mungkin dia iri."
"Mungkin ini cambuk buat kamu agar lebih baik."
"Mungkin ini momen untuk instropeksi diri." 

Semua alasan diatas tidak serta merta benar berhubungan dengan kejadiannya, tapi pikiran tidak peduli.

Pikiran berusaha menghibur "tuannya" dan inilah salah satu kehebatan pikiran, membuat kita baik-baik saja.

Kenyataan lain, bahwa apa yang diajukan pikiran sebagai alasan tadi bisa menjadi sugesti baru. Seperti "jadikan cemoohan orang lain sebagai cambuk untuk maju."

Tak sadar motivasinya adalah cemoohan orang lain, dimana saat tidak ada yang mencemooh hilang sudah motivasinya.

Lalu agar termotivasi kembali, bersikap "memancing" cemoohan sehingga polanya begitu lagi, semangat membara lagi.

Akhirnya ini membentuk jalan hidup sendiri, mirip orang yang mengatakan, "kadang Tuhan memberi cobaan agar hambaNya semakin kuat." 

Kalimat di atas hakikatnya adalah penghiburan ke diri sendiri karena banyak kesulitan yang tidak diselesaikan.

Lalu hati menjadi sedih, bahkan mungkin putus asa. Pikiran menghadirkan alasan di atas dan diterima, dianggap menghibur dan masuk akal.

Alasan itu menjadi sugesti baru, tak sadar hidup menjadi penuh cobaan, ada saja kesulitan yang seolah tak berujung.

Kenyataannya, Tuhan tidak pernah menyulitkan hidup hambaNya, tapi perbuatan hamba itu yang membuatnya menjadi sulit.

Lalu bagaimana kita sadar bahwa sebuah kata-kata mutiara sebenarnya sugesti negatif?

Rasakan saja, apakah kalimatnya membuat senang dan optimis atau malah sedih dan terpuruk? 

Atau kalau masih bingung, baca lagi materi di channel ini agar selalu ada inspirasi yang membuka pikiran.

Wallahu'alam
Ahmad Sofyan Hadi
Penulis Buku Reset Hati Instal Pikiran

ownload Free Ebook "Temukan Mentalblock melalui Analisa Tanda Tangan ''


🏡KELAS AFIRMASI ONLINE
Dengan visi besar "Memutus Rantai Kekerasan dalam Rumah Tangga" 

Posting Komentar untuk "Menghibur Diri, nggak salah ?"