Semarak Lokakarya 7: Panen Hasil Karya PGP Angkatan 10 Kabupaten Pasuruan


Pada pagi cerah, Hari ini  tanggal 27 Oktober 2024, Aula SMAN 1 Purwosari, Kabupaten Pasuruan, dipenuhi semangat dari para Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 10. Dengan mengenakan pakaian tradisional yang mencerminkan kekayaan budaya Nusantara, mereka bersiap mempresentasikan hasil kerja keras dan inovasi selama beberapa bulan terakhir. Hari itu, mereka tak hanya memamerkan karya, tetapi juga berbagi inspirasi dan semangat baru dalam pendidikan.

Suasana sakral mengawali acara ketika Bapak Erwan Tjahyono, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Pasuruan, membuka kegiatan dengan memukul gong. Suara gong yang menggema menandai dimulainya sebuah acara yang tak hanya seremonial, tetapi menjadi momentum penting bagi dunia pendidikan. Bersama perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, BOE Malang, dan Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur, mereka memberi dukungan penuh pada para calon guru penggerak yang telah bertekad untuk membawa perubahan signifikan di lingkungan pendidikan.

Di sesi Kelas Berbagi Aksi Nyata, setiap CGP tampil penuh kebanggaan untuk menunjukkan apa yang telah mereka capai. Ibu Elyta Kurniasari, perwakilan dari jenjang TK, berbagi praktik baiknya yang ia beri nama "Betalimit," sebuah metode pembelajaran berbasis storytelling atau berdongeng lima menit. Dengan pendekatan kreatif ini, "Betalimit" menggabungkan kegiatan bercerita singkat yang bertujuan mengasah literasi dan numerasi anak usia dini, merangsang imajinasi dan keterampilan dasar mereka dalam waktu singkat namun efektif. Audiens pun terlihat terkesan dengan kesederhanaan namun kedalaman metode yang dikembangkan oleh Ibu Elyta ini.

Dilanjutkan oleh Bapak Angga Pristian dari jenjang SD yang memperkenalkan karyanya berjudul "Es Jus Sere." Menggunakan pendekatan tematik berbasis eksperimen, ia mengajak anak-anak belajar sains sambil bermain. Karya ini seolah menjadi bukti bahwa pembelajaran bisa menyenangkan dan edukatif sekaligus.

Dari jenjang SMP, inovasi bertajuk "Sianak Sigap" turut menjadi pusat perhatian. Konsep "Sekolah Inovatif dengan Anak yang Literasi Bernumerasi dan Berefektif" ini dirancang untuk mengasah kemampuan literasi dan numerasi siswa dengan pendekatan yang holistik, membuat mereka lebih siap menghadapi tantangan dunia nyata. Sementara itu, SMAN 1 Tosari sebagai perwakilan dari jenjang SMA menyuguhkan pendekatan pembelajaran yang menggabungkan kecerdasan spiritual dengan nama "Deskriptif dengan SpIn." Praktik pembelajaran ini menitikberatkan pada pengembangan karakter siswa, menjadikannya lebih bermakna dan bernilai.
Usai Kelas Berbagi, para peserta dan undangan diajak menyusuri pameran hasil karya CGP Angkatan 10. Setiap stand menampilkan karya yang unik, penuh inovasi, dan relevan dengan kebutuhan dunia pendidikan saat ini. Pengunjung tampak antusias berinteraksi dengan para CGP, berdiskusi, dan menggali lebih dalam ide-ide di balik setiap karya. Tidak hanya itu, setiap stand menawarkan souvenir menarik bagi pengunjung yang datang, menambah kehangatan dan keakraban dalam acara tersebut. Di balik souvenir-souvenir itu tersimpan pesan bahwa pendidikan yang efektif tidak selalu rumit, tetapi bisa dilakukan dengan kreatif dan melibatkan partisipasi aktif dari seluruh elemen sekolah.
Pameran ini adalah lebih dari sekadar ajang pamer; ia merupakan bukti nyata dari transformasi yang telah dilalui oleh para calon guru penggerak. Dari cara mereka memaparkan ide hingga diskusi yang terbuka, terlihat bahwa mereka telah mengalami perubahan cara pandang, sikap, dan strategi dalam mendidik. Setiap karya, yang mungkin sederhana di permukaan, menyimpan filosofi dan visi besar untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Pasuruan.

Di akhir acara, para CGP, pengajar praktik, fasilitator, dan tamu undangan berkumpul untuk foto bersama. Momen ini bukan hanya sekadar simbol kebersamaan, tetapi juga penegasan dari komitmen untuk terus mendorong perubahan dan inovasi dalam pendidikan. Melalui acara Lokakarya 7 ini, terlihat bahwa para CGP telah siap menjadi agen perubahan, tidak hanya bagi sekolah mereka, tetapi juga bagi dunia pendidikan Indonesia secara keseluruhan.
Hari itu, Aula SMAN 1 Purwosari menjadi saksi akan sebuah semangat baru yang bergelora. Semangat untuk menjadikan pendidikan sebagai ladang inovasi, tempat anak-anak bisa tumbuh dengan beragam kecakapan, dan ruang bagi guru untuk terus berkarya. Kabupaten Pasuruan kini tidak hanya memiliki guru, tetapi juga penggerak yang siap membawa generasi muda menuju masa depan yang lebih cerah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari jalanlain.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Guru Indonesia", caranya klik link https://t.me/guruindonesiagroup, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

1 komentar untuk "Semarak Lokakarya 7: Panen Hasil Karya PGP Angkatan 10 Kabupaten Pasuruan"

  1. Terima Kasih Bapak Fauzi selaku Fasilitator kelas 179 telah banyak memberikan bimbingan selama kami menjalani pendidikan guru penggerak ini. Artikelnya keren sekali Bapak menjadi kenang-kenangan bagi kami. Semoga dilain waktu kami bisa berjumpa kembali..

    BalasHapus