Sejak pagi, aula telah dipenuhi oleh para peserta, mulai dari kepala sekolah, guru, hingga komunitas praktisi. Bahkan, kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Bangkalan, Ibu Pinky Hidayati, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, Bapak Muhammad Ya'kub, turut hadir bersama Kepala Dinas Kominfo Bangkalan dan tim Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur. Kehadiran mereka menjadi bukti dukungan penuh terhadap transformasi pendidikan yang digagas melalui program Guru Penggerak.
Kegiatan dibuka dengan pra-acara yang menyuguhkan praktik baik dari para CGP. Inovasi seperti Klasik (Kelola Sampah Plastik) dan Percip (Perca Cipta) menjadi bukti nyata kreativitas guru dalam menjawab tantangan lingkungan dan pendidikan. Tidak hanya itu, penampilan siswa SLB Keleyan yang menyanyikan lagu Hymne Guru menghadirkan suasana haru. Musikalisasi puisi oleh CGP menambah kekayaan seni yang ditampilkan, menjadikan pra-acara ini sebagai pembuka yang menggugah emosi dan inspirasi.Saat acara inti dimulai, panggung menjadi arena bagi para CGP untuk menunjukkan hasil belajar mereka. Tari tradisional Lathang yang memukau membuka acara seremonial, diikuti dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Mars Pendidikan Guru Penggerak, dan doa bersama. Sambutan demi sambutan menegaskan pentingnya peran guru sebagai agen perubahan.
Dalam sambutannya, perwakilan BBGP Provinsi Jawa Timur menekankan bahwa guru harus terus berinovasi dan kreatif agar pembelajaran menjadi lebih bermakna. Hal ini sejalan dengan pesan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan yang mewakili Pj Bupati Bangkalan. Ia menyampaikan apresiasi kepada BBGP atas pelatihan yang telah diberikan kepada guru di Bangkalan. "Guru perlu meningkatkan kompetensi. Tugas pemerintah adalah mendukung peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan guru menuju Indonesia yang lebih kuat," ujarnya penuh keyakinan.
Kelas berbagi menjadi salah satu segmen paling dinantikan. Para CGP terpilih berbagi pengalaman, tantangan, dan solusi dalam menerapkan program inovatif di sekolah masing-masing. Diskusi yang hangat menggambarkan antusiasme para peserta untuk saling belajar dan bertukar ide. Tidak hanya itu, pameran hasil belajar yang ditempatkan di dalam aula menambah daya tarik tersendiri. Stand-stand berisi karya CGP memamerkan hasil kreativitas mereka, mulai dari media pembelajaran inovatif hingga proyek berbasis komunitas. Peserta dan undangan berkeliling, mengapresiasi setiap karya sambil berdialog langsung dengan pembuatnya.
Salah satu CGP, yang memamerkan proyek Klasik, berbagi cerita tentang perjuangannya melibatkan siswa dalam mengelola sampah plastik di lingkungan sekolah. "Kami ingin anak-anak tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik nyata dalam menjaga lingkungan," katanya penuh semangat. Di stand lain, karya Percip yang menggunakan kain perca untuk menciptakan barang kreatif mendapat pujian karena mengajarkan nilai keberlanjutan sekaligus seni kepada siswa.
Lokakarya ini tidak hanya menjadi ajang berbagi, tetapi juga ruang untuk merenung. Melalui pameran dan diskusi, setiap guru diingatkan akan peran penting mereka sebagai pembentuk generasi masa depan. Mereka adalah garda terdepan yang harus mampu menghadirkan inovasi dan solusi dalam dunia pendidikan.
Menjelang akhir acara, atmosfer keakraban dan kebanggaan menyelimuti ruangan. Para peserta saling bertukar ucapan terima kasih dan dukungan. Lokakarya ini bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi penguat komitmen bahwa perubahan nyata dimulai dari guru. Program Guru Penggerak, dengan segala dinamikanya, telah membuktikan bahwa kolaborasi dan inovasi adalah kunci menuju pendidikan yang lebih baik.
Ketika matahari mulai redup, para peserta meninggalkan aula dengan membawa pulang lebih dari sekadar pengalaman. Mereka membawa harapan baru, ide segar, dan semangat untuk terus bergerak maju. Seperti yang diungkapkan oleh seorang peserta, "Lokakarya ini bukan akhir, tetapi awal dari perjalanan panjang untuk menciptakan pendidikan yang lebih bermakna."
Di bawah langit Bangkalan yang masih mendung, tersimpan cahaya harapan yang lahir dari Aula SMKN 2 Bangkalan. Cahaya itu ada di tangan para guru yang berjanji untuk terus belajar, berinovasi, dan menginspirasi. Karena sejatinya, guru penggerak adalah mereka yang tidak hanya mengajar, tetapi juga menyalakan api perubahan.
Posting Komentar untuk "Merajut Asa di Bangkalan : Panggung Inovasi Calon Guru Penggerak Angkatan 11 diLokakarya 7 "